DEPOK l Racikan.id – Pemerintah Kota Depok kembali mendapatkan penghargaan Predikat Nindya Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau PPPA. Padahal masih banyak anak Depok yang ditolak bersekolah. Demikian rilis yang dibagikan oleh Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok kepada sejumlah media Senin ( 24/7).
Disatu sisi penghargaan itu mungkin penting bagi Pemerintah Kota Depok, namun pada kenyataannya masih banyak anak Depok yang belum mendapat sekolah, baik SMA maupun SMK, hal ini menjadi catatan tersendiri bagi DKR Kota Depok.
“Sebagai warga masyarakat Depok saya ucapkan selamat atas penghargaan kota layak anak, tapi apakah Bapak Walikota tahu, jika masih banyak anak Depok yang belum dapat sekolah,” kata Roy Pangharapan.
Untuk itu pada momentum Hari anak Nasional ini, DKR beserta orang tua dan siswa miskin kota Depok, Senin ( 24/07) pagi ini DKR menemui Walikota Depok, untuk lapor sekaligus meminta tolong agar Walikota dapat membantu agar anak bisa segera mendapatkan sekolah.
“Kemarin Kamis (20/7) saya datang ke Walikota Depok untuk melaporkan sekaligus meminta tolong, namun karena tidak ada janji, saya tinggal surat, bahwa hari ini (Senin 24/7) jam 08.00 wib kami datang beserta orang tua dan siswa,” ujar Roy Pangharapan.
Menurut Roy Pangharapan, sekalipun SMA SMK bukan kewenangan Walikota, namun sebagai Kepala Daerah ia punya kewajiban untuk mengetahui apapun yang terjadi dikota Depok, termasuk membantu anak Depok yang belum mendapatkan SMA SMK.
“Jika bicara kewenangan, kami tahu SMA SMK bukan kewenangannya Walikota namun sebagai Kepala Daerah, beliau punya tanggung jawab untuk mengetahui semua persoalan yang ada di daerahnya termasuk soal anak yang belum mendapatkan sekolah,” tegas Roy Pangharapan.
DKR sangat berharap agar Walikota dapat memfasilitasi pertemuan dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Kami sangat berharap agar Bapak Walikota dapat memberikan bantuan dengan mempertemukan kami dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” imbuh Roy Pangharapan.
Bagi DKR yang terpenting adalah bagaimana memberikan jalan keluar agar anak Depok dapat segera mendapatkan sekolah.
“Saya rasa ini yang terpenting, yaitu solusi atau jalan keluar agar anak segera menjadi sekolah, apalagi mayoritas dari keluarga miskin dan diantarnya ada anak yatim,” pungkas Roy Pangharapan.
Berdasarkan laporan yang diterima DKR, ratusan siswa yang ditolak tersebar di SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 13 dan SMAN 14 dan juga di tingkat SMKN 1, SMKN 2 dan SMKN 3. (***)
Respon (1)