Pasca Penggeledahan KPK, Sekjen DPR Belum Masuk Kantor

JAKARTA l Racikan.id – Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan pada Selasa (30/4/2024) sore, Kantor Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI pada Kamis (2/5/2024) terlihat sepi.

Pantauan JakartaNews.id pukul 12.40 WIB di lokasi, tak terlihat satu pun mobil sejumlah pimpinan yang parkir di depan gedung Setjen DPR RI, terutama mobil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar.

Saat ditanyakan kepada dua orang Pengamanan Dalam (Pamdal) yang tengah duduk di tempat penerimaan tamu, mereka mengaku Indra belum masuk ke kantor.

“Belum kelihatan dari pagi. Biasanya parkir mobil di depan,” kata salah satu Pamdal yang enggan disebutkan namanya.

Sebelumnya Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, penggeledahan tersebut sebagai bentuk upaya paksa untuk mengumpulkan barang bukti dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas di Setjen DPR RI.

KPK tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas di Setjen DPR. KPK menduga, korupsi itu mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp120 miliar.

Adapun pengadaan itu meliputi peralatan kelengkapan ruang tamu dan ruang makan seperti meja. Atas kasus ini, KPK meminta Imigrasi mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar bepergian ke luar negeri sejak Maret hingga Juli 2024.

Selain Indra, enam orang lain yang dicekal yakni Hiphi Hidupati (Kepala Bagian Pengelolaan Rumjab DPR RI), Tanti Nugroho (Dirut PT Daya Indah Dinamika), Juanda Hasurungan Sidabutar (Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada), Kibun Roni (Direktur Operasional PT Avantgarde Production), Andrias Catur Prasetya (Project Manager PT Integra Indocabinet) serta Edwin Budiman (Swasta).

Kekayaan Indra Iskandar

Melansir situs resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (e-LHKPN), Indra terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 29 Maret 2023 untuk periodik 2022. Indra tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp7.572.669.312 atau Rp7,5 miliar.

Adapun rincian kekayaan Indra, di antaranya memiliki tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp6,5 miliar. Indra memiliki satu aset tanah dan bangunan yang terletak di wilayah Kota Bogor dengan nilai Rp4,5 miliar. Sementara di Jakarta Selatan dengan keterangan tanah hibah tanpa akta senilai Rp2 miliar.

Selain itu, Indra juga memiliki alat transportasi dan mesin berupa 1 unit mobil, dengan total senilai Rp400 juta. Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp225 juta, surat berharga Rp667 juta, dan aset berupa kas dan setara kas Rp180,6 juta. Indra juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp400,7 juta.(***)

Tinggalkan Balasan