Site icon Racikan.id

Wacana Menduetkan Airin-Iti dalam Pilgub Banten

Oleh: Jamiluddin Ritonga (***)

Pertarungan memperebutkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) di Banten tampak semakin seru.

Setidaknya ada enam nama yang menonjol muncul ke permukaan. Mereka adalah petahana Wahidin Hakim (NasDem), diikuti Airin Rachmi Diany (Golkar), Iti Octavia Jayabaya (Demokrat), Achmad Dimyati Natakusumah (PKS), Rano Karno (PDIP), dan Arief Wismansyah (Demokrat).

Dari enam nama tersebut, ada dua sosok perempuan yang punya kiprah menonjol, yakni Airin dan Iti. Airin pernah menjabat Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dua periode, sedangkan Iti mantan Bupati Lebak dua periode.

Selama menjabat Wali Kota, Airin berhasil menyandang banyak prestasi. Airin mampu dan sukses menata Tangsel menjadi kota yang layak huni.

Iti juga saat memimpin Lebak memperoleh banyak penghargaan, bahkan Lebak yang awalnya memiliki stigma negatif dan salah satu daerah tertinggal, selama beberapa tahun Iti memimpin dapat me-rebranding stigma tersebut.

Dua sosok itu juga sama-sama bergelar doktor dari Unpad. Karena itu, dua srikandi ini masuk sosok unggul yang sangat layak memimpin Banten.

Kalau dua srikandi unggul dan berprestasi ini diduetkan, maka ada peluang dapat mengubah Provinsi Banten menjadi lebih maju, modern, dan bermartabat. Sentuhan dua kartini ini diharapkan dapat membawa Banten setara dengan provinsi lainnya yang ada di Pulau Jawa.

Duet ini, karena sama-sama unggul, maka berpeluang mengisi cagub atau cawagub. Tinggal partai politik pengusung saja yang menimang-nimang Airin yang jadi cagub dan Iti cawagub atau sebaliknya.

Namun kalau dilihat dari perolehan kursi pada Pileg 2024 di Banten, Golkar lebih unggul dari Demokrat. Dari sisi ini tentu lebih pas Airin jadi cagub dan cawagubnya Iti.

Jadi, menduetkan Airin-Iti diharapkan dapat mengubah sejarah Banten. Kalau duet ini berhasil, maka baru pertama kali gubernur dan wakil gubernurnya sama-sama perempuan.

Kalau mereka terpilih bukan karena dinasti politik, tapi karena mereka sosok yang unggul dan berprestasi. Dua srikandi ini layak jadi gubernur dan wakil gubernur bukan karena mertua atau ayah mereka.

Karena itu, sudah saatnya Banten dipimpin para srikandi yang unggul dan berprestasi. Dua sosok ini diharapkan dapat menyulap Banten menjadi provinsi yang maju, modern, dan tetap agamis.

*Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999

Exit mobile version