JAKARTA l Racikan.id – Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah resmi mendeklarasikan berada di luar pemerintahan pada Senin (7/5/2024).
Menyikapi hal di atas, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo justru menyayangkan keputusan tersebut.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menilai, demokrasi di Indonesia tidak mengenal istilah oposisi.
“Justru itu masalah kebangsaan, masalah pemerintahan dalam format nilai nilai ke-Indonesiaan kita, seperti apa karena di kita tidak ada istilah oposisi,” kata Bamsoet kepada para awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2023).
Bamsoet sendiri sebetulnya tidak mempermasalahkan apabila Ganjar dan Mahfud berada di luar pemerintahan, asalkan tetap bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun negeri.
“Di luar pemerintahan boleh tapi kita bekerja secara gotong royong dari sisi kita masing-masing jadi tidak ada yang namanya oposisi kalau oposisi kan bersebrangan, kalau di Indonesia tidak ada istilah oposisi dalam politik ke-Indonesiaan kita,” ujar Waketum Partai Golkar ini.
Bamsoet menegaskan, Bung Karno sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah mengenalkan sistem gotong royong dalam penerapan demokrasi di Indonesia.
“Ini negara Pancasila. Bung Karno telah mengenalkan sistem demokrasi dan sistem politik yang basic-nya adalah gotong royong,” jelas Bamsoet.
Lebih lanjut, Ketua DPR RI ke-20 ini menambahkan, Empat Pilar MPR RI yakni: Pancasila, UUD’45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan perwujudan dari jiwa kegotong-royongan tersebut.
“Inti 4 pilar itu adalah gotong royong bagaimana kita bisa bergotong-royong untuk mencapai tujuan kita bernegara sesuai pembukaan UUD’45 negara kita menuju masyarakat yang adil makmur dan sentosa,” pungkas Bamsoet. (***)