Prabowo Bukan Presiden Boneka, tapi Macan Asia

Oleh: Jamiluddin Ritonga (*)

Prabowo Subianto tegas menyatakan dirinya bukan presiden boneka dan tidak berada kendali mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penegasan Prabowo itu tentu melegakan. Sebab, Prabowo memang diharapkan bukan presiden boneka, apalagi dikendalikan Jokowi.

Prabowo justru diharapkan sebagai macan Asia. Karena itu, Prabowo diharapkan sosok presiden yang kuat, tegas, dan mandiri dalam mengambil kebijakan.

Harapan sebagian masyarakat itu kepada Prabowo kiranya wajar. Karena itu, sebagian masyarakat merasa kecewa bila Prabowo terlalu dekat dengan Jokowi. Sebab, bagi sebagian masyarakat Jokowi bukanlah lagi panutan. Image Jokowi dinilai oleh sebagian masyarakat sudah buruk.

Jadi, sebagian masyarakat tak rela bila Prabowo ada dalam kendali Jokowi. Sebagian masyarakat tak ingin terkontaminasi sepak terjang Jokowi. Setidaknya masyarakat tak ingin kebijakan Jokowi selama presiden terulang lagi di masa Prabowo presiden.

Berbeda halnya bila Prabowo kerap bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tak ada suara minor. Hal itu terjadi, karena SBY dinilai masyarakat bukanlah sosok yang suka cawe-cawe. SBY dinilai sosok yang tahu menempatkan diri.

Penilaian yang sama juga mengemuka saat Prabowo bertemu Megawati Soekarnoputri. Tak terdengar suara minor, apalagi rumor Megawati ingin mengendalikan Prabowo.

Jadi, penilaian masyarakat seperti itu seyogyanya dianggap wajar. Hal itu sebagai bagian dari kecintaan masyarakat kepada Prabowo.

Karena itu, Prabowo seyogyanya berterimakasih kepada masyarakat. Kecintaan masyarakat kepadanya sangat tinggi.

Kiranya itulah penyebab masyarakat tak ingin Prabowo menjadi presiden boneka. Masyarakat hanya ingin Prabowo jadi dirinya sendiri. Prabowo jadi macan Asia sesungguhnya, yang dapat memimpin Indonesia tanpa kendali siapa pun.

*Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999

Tinggalkan Balasan