JAKARTA l Racikan.id – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menyampaikan informasi secara real time pada masa periode arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dirinya juga mengingatkan agar BMKG menyampaikan peringatan dini secara cepat dan tepat, khususnya jika ada potensi cuaca ekstrem di wilayah-wilayah tertentu.
“Salah satu yang harus menjadi perhatian adalah penyebaran informasi cuaca yang harus dilakukan secara real time melalui berbagai kanal, termasuk media massa dan aplikasi transportasi online,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Jumat (28/3/2025).
Menurut Puan, informasi mengenai perkembangan cuaca penting disampaikan sehingga perjalanan para pemudik tetap aman dan lancar.
Apalagi, lanjut Puan, BMKG sebelumnya telah menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan ringan untuk periode 24-27 Maret 2025. Di beberapa daerah bahkan diprediksi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
“Keselamatan para pemudik harus menjadi prioritas utama. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan harus memastikan kesiapan infrastruktur, transportasi, dan sistem informasi agar masyarakat bisa mudik dengan aman di tengah ancaman cuaca ekstrem,” ingat Puan.
Di samping itu, Puan juga meminta pengamanan di titik-titik rawan kecelakaan dan bencana ditingkatkan, dengan menambahkan jumlah personel yang bersiaga.
“Pemerintah juga perlu menyiapkan posko darurat di wilayah yang berisiko tinggi agar evakuasi dapat dilakukan dengan cepat jika diperlukan,” tutup Puan Maharani.
Sebagai informasi, pemerintah memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025 hari ini. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 6-7 April 2025. Berdasarkan hasil pemantauan Jasa Marga hingga Kamis (27/3/2025) malam, lebih dari 1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta dan sekitarnya melalui jalan tol.
Mayoritas kendaraan mengarah ke Tol Trans-Jawa untuk menuju wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dan sekitarnya masih akan terus meningkatkan hingga beberapa hari ke depan. (***)