JAKARTA l Racikan.id – Senator Republik Indonesia Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat (Sumbar) Irman Gusman menilai, Intruksi Presiden (Inpres) no. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi kerakyatan.
“Selama ini, banyak desa hanya menjadi objek pembangunan, bukan subjeknya. Koperasi Merah Putih hadir untuk mengubah paradigma itu. Dengan koperasi sebagai ujung tombak, desa tidak hanya mendapat bantuan, tetapi juga bisa mandiri secara ekonomi melalui koperasi,” kata saat kunjungan reses di Kabupaten Solok yang dihadiri oleh Bupati Kab Solok, Ketua DPRD Kab Solok, Forkopimda, Kepala Dinas Koperasi, Wali Nagari yang terhimpun dalan Persatuan Wali Nagari, bertempat di aula kantor Bupati Kabupaten Solok, Kamis (10/4/2025).
Menurut Irman, terbitnya Inpres no. 9/2025 tersebut merupakan langkah konkrit dari Presiden Prabowo untuk membangun kemandirian desa/nagari sekaligus mengakselerasi pusat pertumbuhan ekonomi yang bermula dari desa yang di Sumbar dikenal sebagai nagari.
Bahkan, lanjut Irman, Presiden sudah menginstruksikan 18 kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah untuk bergerak cepat dalam pembentukan koperasi ini.
Dirinya pun mengajak kepala daerah di Sumbar segera menindaklanjuti Inpres tersebut dengan berkoordinasi dengan kepala dinas, Forkopimda, camat sampai walinagari Se-Sumbar.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ingat Irman, perlu langkah strategis, terpadu, terintegrasi, dan terkoordinasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah guna melakukan optimalisasi dan percepatan pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi koperasi di desa/nagari Kopdes Merah Putih.
Irman menilai, Kopdes Merah Putih sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo karena menitikberatkan pada penguatan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Artinya Koperasi Merah Putih ini, mengembalikan ekonomi ke tangan rakyat,” jelas Irman
Mantan Ketua DPD RI dua periode tersebut, optimistis pendirian 80.000 Kopdes Merah Putih akan mampu menjawab permasalahan yang ada di desa, khususnya menghadapi rantai distribusi panjang, keterbatasan permodalan, dan dominasi middleman yang menekan harga petani serta mengurangi biaya bagi konsumen.
Koperasi Merah Putih juga diharapkan menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial masyarakat desa.
“Meliputi penyediaan sembako murah, simpan pinjam, klinik, apotek, cold storage untuk hasil pertanian dan perikanan, hingga distribusi logistik yang disesuaikan dengan keunggulan dan kearifan likal masung-masing desa,” urai Irman.
Adapun pendanaan dan dukungan koperasi, sebut Irman, berasal dari berbagai sumber, yaitu: APBN, APBD, Dana Desa, dan Bank Himbara (melalui KUR)
“Oleh karena itu, dengan dukungan dari berbagai pihak, Kopdes Merah Putih bisa menjadi solusi konkret dalam memperkuat ekonomi lokal dan menjadikan desa sebagai pusat pembangunan ekonomi nasional,” pungkas Irman Gusman.(***)