Site icon Racikan.id

Kendala Prabowo Wujudkan Zaken Kabinet 

Oleh: Jamiluddin Ritonga (*)

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut akan membentuk zaken kabinet.

Kalau Prabowo nantinya benar membentuk zaken kabinet tentu layak diapresiasi. Dengan begitu nantinya setiap kementrian benar-benar dipimpin seorang profesional dan ahli di bidangnya.

Menteri yang ahli dan profesional diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja kementerian yang dipimpinnya. Setidaknya tugas dan fungsi kementerian yang dipimpinannya berpeluang dapat diwujudkan lebih optimal.

Namun, untuk mewujudkan zaken kabinet tentu tidak mudah. Sebab, Prabowo didukung koalisi gemuk. Setiap partai pendukung tentu akan meminta jatah menteri atau wakil menteri. 

Masalahnya, calon menteri dominan ditentukan oleh ketua umum partai. Celakanya, ketua umum partai kerap mengusulkan dirinya sendiri yang menjadi calon menteri atau wakil menteri. Padahal masih banyak kadernya yang jauh lebih ahli dan profesional untuk memimpin kementerian yang diinginkan presiden. 

Akibatnya, presiden tetap memilih calon yang diusulkan ketua umum setiap partai pendukung, terlepas calon tersebut ahli dan profesional atau tidak. Hal ini tentunya akan menyulitkan Prabowo membentuk zaken kabinet.

Jadi, dengan koalisi gemuk akan menyulitkan Prabowo membentuk zaken kabinet. Hal ini akan semakin sulit karena yang menentukan calon menteri atau wakil menteri untik diusulkan ke presiden adalah ketua umum partai. Sebab, ketua umum partai cenderung mendahulukan dirinya untuk diusulkan menjadi menteri atau wakil menteri. Padahal, sang ketua umum belum tentu profesional dan ahli di bidang yang diminta presiden.

Karena itu, kalau Prabowo memang ingin membentuk zaken kabinet, maka harus berani menolak calon yang diusulkan setiap partai bila tidak ahli dan profesional di bidangnya. Dengan begitu, menteri yang diusulkan setiap partai tidak harus ketua umumnya. 

Setiap ketua partai juga harus tahu diri sehingga tidak memaksakan diri jadi calon menteri atau wakil menteri. Setiap ketua umum diharapkan benar-benar memilih kadernya yang memenuhi kriteria zaken kabinet. Dengan begitu, setiap ketua umum sudah membantu Prabowo untuk membentuk zaken kabinet.

*Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999

Exit mobile version