JAKARTA l Racikan.id – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri sangat berduka atas wafatnya Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, Rabu (24/7/2024).
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto menyatakan, Megawati kehilangan seorang sahabat sejati.
“Pertama, ketika saya melapor ke Ibu Mega, beliau sangat berduka dan bersedih kehilangan sahabat sejatinya yang bersama-sama ketika itu menangani krisis multidimensi,” kata Hasto kepada para wartawan, Rabu (24/7/2024).
Kemudian, lanjut Hasto, Megawati bercerita kepadanya masa-masa menjabat sebagai presiden didampingi Hamzah Haz selaku Wakil Presiden (Wapres).
“Lalu Ibu menceritakan kepada saya bagaimana saat itu posisi Ibu sebagai Presiden dan Pak Hamzah Haz sebagai Wapres, ibarat orang menikah tanpa melalui pacaran. Tapi, karena keduanya mengedepankan kepentingan bangsa dan negara akhirnya berbagai masalah multidimensi dapat ditangani dengan baik,” ungkap Hasto.
Megawati, tutur Hasto, mengatakan kepada Hamzah Haz bagaimana pun, keduanya adalah Presiden dan Wakil Presiden yang ditetapkan MPR.
“Perbedaan partai politik pun dinilai tidak menjadi soal keduanya dalam menangani persoalan bangsa dan negara pada saat itu,” ujar Hasto.
Megawati, beber Hasto, juga menceritakan ketika dirinya dan Hamzah Haz memiliki kode ketika hendak mengambil keputusan.
“Karena itu, kalau saya mau mengambil keputusan, kalau sekiranya Pak Hamzah Haz tidak setuju, saya dikasih kode. Kodenya apa? Disepakati menjawil tangan Ibu. Maka dalam beberapa kesempatan ketika Ibu mau ambil keputusan kalau ada kode dari Pak Hamzah Haz tersebut, maka rapat diskors dan kedua pemimpin berbicara,” ungkap Hasto.
Hasto meyakini, hubungan persahabatan antara Megawati dan Hamzah Haz disebut terjalin dengan sangat baik.
“Maka Ibu memerintahkan kepada Mbak Ribka Tjiptaning untuk mengurus kesehatan buat Pak Hamzah Haz supaya mendapatkan pelayanan platinum, apapun beliau ini sama-sama berjuang,” kata Hasto.
“Dan kepiawaian Pak Hamzah Haz yang sangat memahami persoalan ekonomi dan politik anggaran itu sangat membantu, maka persahabatan mereka terus berlangsung hingga hari ini,” sambung Hasto.
Misalnya, jelas Hasto, Hamzah Haz selalu diundang oleh Megawati untuk hadir dalam acara rapat kerja nasional (Rakernas) PDI-P.
“Dan Pak Hamzah Haz selalu hadir. Itu melambangkan persahabatan yang sangat erat antara Ibu dan Pak Hamzah Haz,” tukas Hasto.
“Karena itu, Ibu berdoa untuk Pak Hamzah Haz dan sangat merasa kehilangan. Jadi Ibu sangat hormat sebagai sahabat sejatinya. Semoga dilancarkan jalannya. PDI Perjuangan ikut berduka cita dan memberikan penghormatan terbaik untuk beliau,” pungkas Hasto Kristiyanto.
Sebagai informasi, Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu pukul 09.30 WIB di kediamannya, Tegalan, Mampang Jakarta Selatan. Ia meninggal pada usia 84 tahun. Selain sebagai wapres, Hamzah Haz juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (***)