Arti Nama Paus Leo XIV, Pemimpin Baru Umat Katolik

JAKARTA | Racikan.id –  Robert Francis Prevost telah terpilih sebagai Paus baru dengan nama Paus Leo XIV dalam prosesi yang berlangsung pada Kamis malam (8/5/25) waktu setempat di Kapel Sistina. Pemilihan nama Paus Leo XIV memiliki makna mendalam bagi Paus ke-267 ini, yang menjadikan nama tersebut simbol penerus tradisi kepausan di tengah tantangan dunia modern. Nama Leo sendiri telah lama diidentikkan dengan figur kepausan yang kuat, dan tentu saja, memiliki sejarah panjang dalam Gereja Katolik.

Liam Temple, seorang asisten profesor sejarah Katolik di Pusat Studi Katolik Universitas Durham, menjelaskan Paus baru berniat untuk melanjutkan jalur reformasi yang telah dicanangkan oleh Paus Fransiskus, maka pemilihan nama Leo adalah pilihan yang sangat wajar. 

Hal ini merujuk pada Paus Leo XIII, yang terkenal karena perjuangannya dalam bidang keadilan sosial, peningkatan kondisi tempat kerja, dan pemberian upah yang layak bagi para pekerja. Paus Leo XIII, yang memimpin Gereja Katolik dari tahun 1878 hingga 1903, memang mengutamakan isu-isu sosial dalam kepemimpinannya, yang menjadi dasar bagi banyak reformasi di dunia modern.

Seperti halnya Paus Fransiskus, yang selama masa kepemimpinannya berfokus pada isu-isu kesejahteraan sosial, terutama bagi kelompok miskin, marjinal, dan yang tertindas, serta berupaya untuk menjadikan Gereja sebagai “rumah sakit setelah pertempuran”, pemilihan nama Leo XIV juga diharapkan mencerminkan semangat kemanusiaan dan perdamaian. Paus Fransiskus dikenal sebagai figur yang tidak ragu untuk mengkritik kekerasan dan agresi, termasuk mengutuk tindakan Israel di Gaza dan perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Ed Tomlinson, seorang pastor Katolik dan pengamat Vatikan, juga menyoroti pentingnya pemilihan nama Paus Leo XIV. Menurutnya, nama ini menunjukkan kesinambungan dari misi progresif yang telah dijalankan oleh Paus Fransiskus. 

“Ini sepertinya sebuah keberlanjutan liberalisasi dari Fransiskus,” kata Tomlinson kepada The Independent. 

Dengan kata lain, pemilihan nama ini seolah memberikan sinyal bahwa Paus baru akan melanjutkan visi yang lebih progresif, berfokus pada isu-isu sosial yang relevan dengan zaman sekarang.

Selain itu, nama Paus Leo juga memiliki sejarah panjang dalam Gereja Katolik, di mana beberapa Paus sebelumnya yang memilih nama ini telah dikenal dengan kepemimpinan yang kuat, terutama dalam masa-masa krisis. 

“Tak mengejutkan lagi bahwa nama Leo menunjukkan Paus yang akan menjadi kuat selama masa-masa krisis.” tambah Tomlinson. 

Paus Leo XIII, sebagai contoh, memimpin Gereja Katolik pada masa yang penuh tantangan di akhir abad ke-19, sementara Paus Leo I, pertama kali menggunakan nama tersebut, memimpin pada abad ke-5 dan dikenal sebagai salah satu Paus terbesar dalam sejarah Gereja.

Sejarah kepausan dengan nama Leo juga menunjukkan variasi dalam durasi kepemimpinan, di mana Paus Leo XI tercatat sebagai Paus dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah. Ia hanya bertahan kurang dari sebulan, dari 1 April 1605 hingga 27 April 1605, sebelum meninggal dunia. Meskipun begitu, pengaruh dari nama “Leo” tetap melekat kuat dalam tradisi Katolik, yang terus dihidupkan melalui Paus Leo XIV yang baru saja terpilih.

Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV, dunia Katolik kini menantikan bagaimana Paus baru ini akan membawa Gereja menghadapi berbagai tantangan global, dengan fokus pada isu-isu sosial yang menjadi ciri khas Paus sebelumnya. ***

Tinggalkan Balasan